Senin, 04 Januari 2016

TakuT

Dan akhirnya perasaan ini pecah juga, selama beberapa bulan aku simpan sendiri.  Tapi dengan sendirinya engkau tahu. Pernyataanmu yang menimbulkan tanda tanya besar untukku. Walaupun aku juga tahu apa maksud dari kalimat yang kamu utarakan. Sejatinya aku tak ingin mendengarkan.
Ketakutan yang terus menghantui, dan membuatku semakin takut setelah mendengarnya.
Ketidakfokusan, ketidakseriusan, ketidakkomitmen an dan apalah lagi yang  menghancurkan keyakinanku seketika.
Tahukah dari dulu ada perasaan takut yang begitu hebat, ketakutan akan kehilangan drmu yang setelah sekian lama aku pertahankan. Apa gunanya jika memang itu terjadi, waktu yang terbuang sia-sia. Di saat aku mulai meyakinkan diri sendiri  dan menentramkan jiwa muncul pernyataan seperti itu. Hancurlah semua, buyar semua mimpi, yang ada sekarang keadaan yang semakin tak menentu.
Mundurkah atau bertahan?
Mundur,,apakah aku mampu melupakan.
Bertahan,,apakah kamu akan mengerti akan perjuanganku di saat keadaan bertahan tersebut. Akankah kamu menghargai. Takutku aku bela-belain bertahan, bela-belain menunggu tapi akhirnya tak ada hasilnya.
Entahlah,sungguh ingin rasanya menjerit sekeras2nya. Menangis.

Memang hanya Allah yang tahu yang terbaik, semoga ditunjukkan jalan yang terbaik untuk semuanya.

Minggu, 15 November 2015

bODOHNYA Aku

Habis kata-kataku untuk menggambarkan apa yang telah aku rasakan. Setiap apa yang aku utarakan tak pernah engkau percaya. Harus dengan apa lagi aku bicara, memang aku  blum bisa membuktikan.
Apakah memang aku yang terlalu bodoh?
Menunggu apa yang namanya ketidakpastian
Membuang waktu hanya untuk menunggu dirimu
Sedangkan dengan waktuku bisa ku berikan pada orang lain.
Tapi aku tetap memilih kamu,
Mungkin di sini salahku, mengapa saya tetap memilih kamu.
Banyak kan orang-orang yang dekat, tetapi saya cuek saja.
Terlalu bodoh saya, tetap menaruh harapan padamu. Yang sejatinya belum tentu kamu berharap padaku.
Terlalu bodoh saya, menghabiskan waktu untuk menunggu kamu yang belum tentu setelah itu kamu ingin denganku.

Terkadang memang saya merasa lelah akan semua ini, terkadang saya ingin meletakkan apa yang telah terjalin. Tapi akhirnya hanya Tuhan yang tahu.

Selasa, 10 November 2015

Aku KEMBALI

Helloo,,,,,,,,,,,,,,,,
Tak terasa ternyata udah lama aku gak ngeblog. Sampai bingung mau mencurahkan apa karena telah banyak sekali cerita,
Dan yang jelas terlalu banyak cerita negatif atau yang sering dibilang cerita yang membuat muak, enek, jengkel dan sebagainya.
Bergabung dengan orang yang menurutku cuma mementingkan diri sendiri.
Yang ingin menang sendiri, yang ingin disebut malaikat.
Yang senang melihat kawan menderita. Dan apalah sebutannya yang jelas musuh dalam selimut.
Mungkin curahan ini hanya akan menimbulkan dendam di hati tapi kalau tidak diungkapkan hanya akan semakin membuat hati terasa panas.
Berharap ada perubahan dalam hati dia.

Senin, 27 Juli 2015

Terima Kasihku

Hanya ungkapan terima kasih yang dapat aku keluarkan.
Atas segala curahan kasihmu, dukunganmu, perhatianmu. Rasa nyaman ini yang selalu ku inginkan.
Maafkan aku Ibu,
Yang selalu menyusahkanmu sampai saat ini
Yang masih kekanak-kanakkan.
Yang masih suka bermanja-manja
Bahkan sampai saat ini masih belum bisa mandiri.
Aku butuh supportmu di saat keadaanku seperti ini
Aku butuh lindunganmu,,
Aku masih berharap engkau bersedia menghapus air mata ini jika menetes

Maafkan aku yang selalu menyusahkanmu

Selasa, 23 Juni 2015

HIDUP ini UNTUK APA sih???

Pertanyaan "hidup ini untuk apa?" terkadang memenuhi ruangan di otak. Bahkan sampai sekarang belum aku temukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Terlalu banyak mungkin  jawaban yang orang lain utarakan. Berbeda-beda, makna dan arti yang saling bertolak belakang.  Menurutku terlalu berlebihan akan jawaban tersebut.
Ada yang bilang hidup ini untuk berjuang mencari uang, sehingga setiap hari yang ada di otaknya hanya uang. Kegiatannya sehari hari juga tak jauh dari yang namanya mencari uang. Apakah iya selamanya kalian akan begitu. Semuanya tak bisa diukur dengan uang. Karena bahagia itu sederhana, tertawa pun tidak memerlukan uang.
Ada yang bilang lagi hidup itu jabatan yang tinggi. Jabatan tinggi di dunia apa maknanya jika jabatanmu nanti rendah di mataNya.

Terkadang melihat apa yang ada di sekitar itu membuat hati merinding. Kalian hanya untuk mendapatkan uang,jabatan,penghargaan,kenyamanan harus sampai mengorbankan orang lain. Tak bisakah kalian berjalan bersama beriringan saling membantu sama lain. Bahkan yang lebih miris lagi orang lain yang tidak tahu apa-apa harus terkena dampaknya juga. Tidakkah kalian merasa salah??
Perlulah di ingat hidup ini cuma sekali, bagaimana kita memanfaatkannya untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain.
Seimbangkan antara hidup di dunia dengan bekalmu nanti. Maaf, bukannya sok suci ini hanya sebagai pengingat untuk diriku sendiri.

Senin, 22 Juni 2015

PUASA SUNAH

Allah Ta’ala telah berfirman :

''Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku orang yang sedang shaum’. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu''. (HR. Al-Bukhari no. 1771 dan Muslim no. 1151)

Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing yaitu :

1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.

3. Puasa Hari Arofah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.
 
4. Puasa Assyuro’
Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu ‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).
 
5. Puasa Sya’ban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).
 
6. Puasa pada Bulan Harom (bulan yang dihormati)
Yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.
 
7. Puasa Senin dan Kamis
Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Alloh.
 
8. Puasa 3 Hari Setiap Bulan
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.
 
9. Puasa Dawud
Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Kemudian puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).

Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah
Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Pada suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai makanan?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, “Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.” (HR. Muslim no. 1154). An Nawawi memberi judul dalam Shahih Muslim, “Bab: Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur. ”
Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.[10]
Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafi’iyah. Sebab pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya bisa diakhirkan.”[11] Beliaurahimahullah menjelaskan pula, “Adapun jika si suami bersafar, maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa bersenang-senang dengannya

Rabu, 17 Juni 2015

BerJUANG

Sedih,,kecewa hanya itu yang aku rasakan sekarang. Semangat untuk hidup langsung pudar saat tahu kondisi ini sendiri. Bahkan semalam sampai sekarang pun masih bisa aku menangis. Masih belum percaya atas apa yang telah digariskan.
Masih setengah sadar,,
Masih belm mengerti,,

Tuhan tahu aku kuat,, tapi untuk sekarang aku kehilangan semangatku. Sungguh apakah ini memang nyata?
Setelah mendengar apa yang dikatakan,,seakan2 separuh hidupku runtuh.Rasanya hanya ingin menangis,
Mengapa harus terjadi?
Ku coba bangkit sedikit demi sedikit. Meyakinkan diri bahwa semua kan terlewati
Mencoba menjadi sahabat dengan yang namanya penyakit. Aku tak ingin memusuhinya.
Mungkin dengan begitu,,ia akan tunduk kepada pemilik tubuh ini.
Semoga saja,,,akan lebih baik